Purwokerto - Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto Kanwil Kemenkumham Jateng menyelenggarakan Upacara Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 yang diikuti oleh seluruh pegawai dan perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (01/06). Seluruh peserta mengikuti upacara dengan khidmat, hal ini menunjukkan tingginya jiwa nasionalisme. Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan secara serentak di seluruh Indonesia untuk memperingati momen bersejarah dalam kehidupan Bangsa Indonesia.
Upacara bendera dilaksanakan di Lapangan Upacara Lapas Narkotika Purwokerto. Petugas upacara terdiri dari pegawai dan petugas paduan suara dari perwakilan warga binaan. Hal ini membuktikan bahwa pembinaan warga binaan berjalan dengan baik dan adanya ikatan kekeluargaan yang kuat antara pegawai dan warga binaan.
Puncak dari upacara ini adalah pengibaran Bendera Merah Putih. Seluruh peserta berdiri tegak melakukan penghormatan kepada Bendera Merah Putih dengan diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Suara warga binaan yang mengiringi jalannya upacara ini terdengar sangat merdu dan menggema di seluruh lingkungan lapas, hal ini sebagai tanda akan pentingnya memiliki semangat jiwa nasionalisme dalam membangun dan menjaga persatuan kesatuan bangsa.
Dalam kegiatan upacara ini, seluruh peserta upacara dan petugas upacara tampak mengenakan baju adat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa Negara Indonesia memiliki keanekaragaman adat, dengan adanya perbedaan tersebut Bangsa Indonesia menjadi kuat. Sesuai dengan Semboyan Bangsa Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu".
Ideologi Pancasila mengajarkan kita semua untuk memiliki sikap toleran, keberanian dan menghargai perbedaan telah membuat Indonesia diterima dan diakui dunia.
Selaku Inspektur Upacara, Kepala Lapas Narkotika Purwokerto Riko Purnama Candra membacakan amanat tertulis Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila yang mengusung tema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global".
"Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh dan menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi", ujarnya (AKN)